Saturday, April 4, 2009

Memelihara Bibit Cinta ...


Terbaca 1 email yang menarik utk dikongsi bersama. Sy setuju dgn penulis ini.. Hurm...

Setiap Manusia memiliki potensi; fisik, intelektual, emosionil dan spiritual yang berbeda-beda kapasitasnya. Ada orang yang sangat
intelek, tetapi emosinya tidak stabil. Yang lain emosinya sangat
terkendali tetapi intelektualitasnya kurang. Ada juga orang yang
menonjol justeru potensi spiritualitasnya . Perilaku manusia dalam
keseharian mencerminkan aktualitas dari potensi itu.

Ada orang yang berwajah garang tetapi hatinya lembut, ada orang yang
fisiknya kecil dan nampak lemah tetapi hatinya bergejolak penuh
dengan kebencian dan dendam. Demikian juga halnya dengan corak cinta,
ada seorang lelaki yang jika jatuh cinta kepada seorang wanita, ia
merasa harus menguasai dan memonopoli secara total lahir batin, tidak
boleh sedikitpun si wanita memiliki perhatian kepada selain dirinya.
Ia sangat pecemburu, dan jika ia gagal memiliki wanita yang
dicintainya itu maka ia memilih menghancurkan sang kekasih daripada
harus melihat ia dimiliki oleh orang lain. Di sisi lain, ada seorang
lelaki pecinta yang sangat penuh pengertian, ia sangat memaklumi dan
sangat memaafkan atas kekurangan sang kekasih.

Ia bukan saja tidak bermaksud menguasai tetapi justeru selalu ingin
memberi kepada kekasihnya apa yang menjadi keinginannya, . Ia sangat
berbahagia jika bisa memberikan kesenangan kepada kekasihnya, meski
untuk itu ia menderita. Nah cinta itu ada di dalam hati. Hadis Nabi
menyebutkan bahwa di dalam tubuh setiap manusia ada qalbu (hati) yang
menjadi penentu kualitas manusia, jika qalbu nya baik maka seluruh
ekpressinya baik, sebaliknya jika qalbu nya buruk maka buruk pula
ekpressi orang itu. Orang suka berkata; dalamnya laut dapat di duga,
dalamnya hati siapa yang tahu ?

Isi hati manusia sungguh sangat sangat banyak dan beragam,
diantaranaya adalah cinta. Dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun
keterangan yang obyektip tentang hati manusia yang berasal dari
manusia, karena semua manusia bersifat subyektip, oleh karena itu
keterangan yang paling obyektip tentang hati manusia hanya yang
berasal dari sang Pencipta hati itu sendiri, yaitu Tuhan, dan
keterangan itu ada di dalam kitab suci Al Quran.

** Dipetik dari: agussyafii
http://mubarok- institute. blogspot. com

No comments:

Post a Comment